Hai..hai.. Jumpa lagi kitah di Ranu Kumbolo part2, ini yuk sekarang kita ke Ranu Regulo
O’ya masih ada satu danau yang belum kami kunjungi yang hanya membutuhkan sekitar waktu 15 menit dari basecamp ini yaitu danau Ranu Regulo. Danau ini berada di ketinggian 2.100 mdpl dan luasnya 3,4 ha. Bila berkunjung ke danau ini hendaknya memakai jacket dan syal serta tutup kepala karena suhunya bisa mencapai -4 s.d -25 oC, hmm…..dingin sekali ya.
Ranu Regulo ini bagaikan surga yang tersembunyi karena di berada diantara perbukitan hijau yang mengeliling danau tersebut. Untuk menuju danau ini jalannya cukup bagus karena sudah paving blok dan di kanan kiri terdapat pohon pinus serta tumbuhan yang lebat. Suasana sekitar danau sangat sunyi hanya sesekali terdengar suara burung liar yang merdu suaranya.

Saat kami tiba di Ranu Regulo hari masih pagi dan air di danau seperti mengeluarkan uap dan kabut sehingga terlihat mistis. Matahari pun malu-malu menampakkan cahaya, hanya mengintip dari celah-celah pohon dan terkadang kabut tebal menutupi danau namun sesekali menyibak, sungguh indah nian dan jangan sampai terlewat untuk mengabadikan keelokan Ranu Regulo saat pagi hari.

Wisatawan yang berkunjung ke Ranu Regulo di larang berenang di danau. Selain tidak boleh karena dinginnya air yang sangat menusuk hingga tulang dan air disini di gunakan untuk memasak para pendaki. Alam sejatinya tidak boleh di usik, cukup dinikmati keindahannya.
Di kawasan Ranu Regula terdapat dermaga kecil dan sebuah perahu kayu. Terdapat pula camping ground jika ingin mendirikan tenda dan ingin bermalam, ada pula balai informasi serta toko souvenir.

Setelah puas menghirup udara segar dan menikmati keindahan Ranu Regulo, kami kembali ke basecamp untuk bersih-bersih dan packing barang-barang karena hari ini kami harus kembali ke Jakarta.
Sebagian peserta ada yang sarapan dan minum teh panas di warung yang terletak di depan basecamp dan ada pula yang membeli souvenir berupa kaos atau gelang. Setelah seluruh peserta siap, akhirnya kami harus pamit pada pemilik basecamp dan meninggalkan kawasan Ranu Pane. Semoga diberikan kesempatan untuk berkunjung ke Ranu Kumbolo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Berbeda dengam saat datang, kami menggunakan 2 buah mobil jeep dan kali ini untuk kembali ke Pasar Tumbang kami menggunakan truck engkel sehingga seluruh peserta yang berjumlah 23 orang naik dalam satu mobil.

Sebelum perjalanan pulang, kami semua berdoa dan meminta perlindungan Allah SWT agar diberikan kesehatan, keselataman serta kelancaran dalam perjalanan kembali ke Jakarta dan kira-kira jam 9 pagi kendaraan mulai berjalan dan meninggalkan desa Ranu Pane.
Bersama seluruh peserta dalam satu truck sungguh menyenangkan, dan kami harus berdiri selama kira-kira selama 2 jam. selama dalam perjalanan guncangan dan liukan mobil berjalan sangat terasa, tetapi kami mengatasinya dengan canda tawa dan foto bersama.

Selama dalam truck, mata kami harus tetap waspada dan saling mengingatkan karena kadang ada pohon yang dahannya runtuh atau melambai yang hampir mengenai kepala kami. Tangan kami tetap berpegangan dengan sesama peserta karena posisi kami berdiri dan tanpa ada pengangan untuk tangan, serta badan harus tetap seimbang karena jika tidak maka peserta lain akan tertindih badan kita yang oleh ke kanan dan ke kiri mengikuti guncangan mobil. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.
Karena kondisi jalanan tak terlalu lebar, maka bila mobil kami berpapasan dengan mobil lain maka harus berhenti untuk memberikan jalan dan juga sebaliknya.
Kira-kira satu jam selepas dari desa Ranu Pane tepatnya di Gubuk Klakah, mobil kami berhenti dan kami di suguhkan oleh pemandangan bukit teletabis kawasan bromo. Kami semua turun dari mobil dan masing-masing peserta mencari spot untuk berfoto ria.

Subhanallah…sungguh indah ciptaan Mu ya Allah, kami sangat bersyukur Engkau berikan kesempatan pada hamba untuk menjejakkan kaki ini di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Puas dengan foto-foto kami melanjutkan perjalanan menuju basecamp di kawasan pasar Tumbang yang lama perjalananya kira-kira satu jam. Sekitar jam 12.00 tiba di pasar Tumpang untuk transit dilanjutkan dengan sewa mobil angkot. Kami berpisahpun angkot, karena ada yang ke bandara Abdul Rahman Saleh Malang dan ke Stasiun Malang.
Untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta, ada peserta yang naik kereta dan ada yang naik pesawat. Saya sendiri memilih naik pesawat dengan 8 orang peserta lainnya karena untuk menghemat tenaga dan waktu.

Minggu tanggal 28 Agustus 2016, kami semua kembali ke Jakarta serta kembali ke rutinitas. Alhamdulilah jam 16.00 kami tiba di Jakarta dengan selamat dan sehat.
Sayonara Malang dan Jawa Timur, terima kasih atas keindahan alamnya.
Terima kasih pada semuanya atas kebersamaan selama 3 hari 3 malam, 26 & 29 Agustus 2016, semoga kita dapat bertemu lagi.
Akses Menuju kota Malang :
- Naik kereta Api jurusan Malang turun di stasiun Malang (stasiun terakhir)
- Naik pesawat turun di Bandara Abdul Rahman Saleh
Akses dari Kota Malang menuju Basecamp Ranu Pane (Rute Malang -Tumpang-Gubuk klakah-Ngadas-Ranu Pane sejauh 45 km) :
- Dari Stasiun Malang, harus melakukan 2 kali transfer angkutan:
- Stasiun Malang – Pasar Tumpang (1,5 – 2 jam) : Jika jumlah atau rombongan bisa mencarter mobil menuju Pasar Tumpang, tapi jika berdua bisa naik jurusan angkot Arjosari dan diteruskan menuju Pasar Tumpang
- Pasar Tumpang – Basecamp Ranu Pane(2 – 3 jam) : Dari sini banyak alternative transportasi, bisa menggunakan Jasa Carter Jeep, Mobil sayur, ataupun Ojek.
Danaunya bikin pengen nyebur ih, segar sekali kelihatannya.
airnya dingin banget say….itu sampai ngepul keluar asap. keknya ngeri juga bis tenang banget tuh danau
Oh gitu, enaknya untuk dipandangi aja ya bu.
ya, sambil hamockan n minum teh manis panas ato kopi hehheh
Waaa aku mau lihat bukit teletubbies nya
hayuk Devy..mumpung masih muda masih kuat , kuy…
Keren ya tempatnya
seru ya, ngebayangin pas naik truk engkel begitu..
apalagi kalo ditambah sama cuaca pas lagi hujan lebat..hehe..
ya, seru banget tuh apalagi pas tikungan…merem merem melek gituh hahahha
makasih say udah mampir
Adem banget liat foto2 nya
banget…bikin merindu lho tempat ini. makasih kunjungannya